Dalam pengujian hipotesis terdapat dua konsep penting yaitu Level of significance α dan nilai probability p.
Level of significance adalah taraf pengujian sekumpulan data dalam pembuktian sebuah hipotesis (Agresti, 2009 : 143) yang biasanya dinyatakan dalam persen. Uji statistik pada dasarnya menguji tepat tidaknya sampel dalam menjelaskan populasi (Gujarati, 2009) sampai pada batas ketelitian error tertentu. Besarnya error penelitian itulah yang kemudian dikenal dengan istilah level of significance yang disimbolkan α.
Konsep signifikan
Konsep signifikan (taraf nyata) dalam statistik adalah keberartian. Misal seorang petani melakukan pemupukan rata-rata 300 kg urea untuk tanaman padi seluas 1 ha. Pada suatu musim tanam, dengan alasan untuk lebih menyuburkan pertumbuhan padi ditambah 1 ons urea. Dalam simulasi ini, secara nominal pupuk urea yang digunakan menjadi 300,01 kg. Persoalannya adalah apakah tambahan 0,01 kg secara instrinsik dapat dikatakan berarti (signifikan)?
Signifikansi dalam hipotesis
Terdapat dua tipe hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu :- Hipotesis compare
Jika hasil pengujian menunjukkan berbeda tidak signifikan bukan berarti antara dua sampel data tidak mempunyai perbedaan. Pasti secara nominal dalam setiap penelitian perbedaan menggunakan data yang berbeda. Hanya saja secara statistik perbedaan tersebut tidak signifikan. - Hipotesis correlational
Jika hasil pengujian menunjukkan berpengaruh tidak signifikan bukan berarti variabel bebas (X) tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y). Hasil pengujian seperti ini bukan berarti variabel X benar-benar tidak berpengaruh terhadap Y, akan tetapi pengaruhnya tidak berarti karena mungkin sedemikian kecil efeknya. Misal dalam simulasi di atas, penambahan 0,01 kg pastilah ada pengaruh terhadap pertumbuhan beberapa rumpun padi. Tetapi dalam semesta 300 kg urea tentu efek 0,01 kg tidak terlihat secara nyata.
Jika dikaitkan dengan fungsi produksi Cobb-Douglas misalnya, jika ada satu faktor produksi (taruhlah tenaga kerja) berpengaruh tidak signifikan bukan berarti selama musim tanam tidak membutuhkan keterlibatan manusia. Tetap harus ada unsur tenaga kerja, tetapi perlu dikaji lebih lanjut terkait efisiensi dan efektivitasnya.
Kekeliruan diksi
Dikaitkan dengan tipe hipotesis, ada dua kekeliruan diksi yang "dianggap" tidak salah yaitu :- Tidak berbeda nyata
Kesimpulan pengujian seperti itu jelas keliru, karena dalam uji perbedaan pasti berasal dari populasi yang berbeda. Jika dituliskan tidak berbeda nyata berarti kedua populasi tersebut tidak berbeda (sama). Seharusnya ditulis berbeda tidak nyata, artinya kedua populasi itu berasal dari data yang berbeda (nominal) tetapi perbedaan tersebut tidak berarti (instrinsik). - Tidak berpengaruh nyata
Tipe penelitian korelasional dipastikan berasal dari dua variabel yang mempunyai sebaran data. Sehingga kesimpulan pengujian tidak berpengaruh nyata jelas keliru, karena berarti kedua populasi tersebut benar-benar tidak saling terkait. Seharusnya ditulis berpengaruh tidak nyata, artinya variasi perubahan variabel X sedemikian kecil terhadap variasi perubahan variabel Y, sehingga dapat diabaikan.
Besarnya level of significance
Di antara pakar statistik belum sepakat tentang berapa besarnya nilai α yang harus ditentukan dalam suatu penelitian (Sofiyuddin, 2005). Tetapi secara umum dapat diklasifikan berikut :- Penelitian sosial mengambil α 5% (0,05)
- Penelitian eksakta mengambil α 1% (0,01)
Besarnya Arah pengujian
Implementasi nilai α dalam penelitian tergantung pada arah pengujian. Jika penelitian memutuskan memakai two tail maka nilai α harus dibagi menjadi dua dengan ketentuan sebagai berikut :- Penelitian sosial mengambil α 2,5% (0,025)
- Penelitian eksakta mengambil α 0,05% (0,005)
Keterkaitan p dengan cut of value
Perkembangan arsitektur platfon Windows berbasis 64 bit, telah merubah struktur pemrograman termasuk aplikasi untuk olah data (Moore, 2010). Aplikasi/program olah data seperti SPSS, R, Lisrel, eViews, Amos dan PLS telah menyertakan nilai probability p sehingga pengujian hipotesis tidak memerlukan tabel critical value. Adapun keterkaitan nilai p dengan cut of value sebagai berikut (Agresti, 2009, p.143):- Nilai p < α jika :
- Pengujian satu arah
Nilai tcalc > ttable atau,
Nilai -tcalc < -ttable - Pengujian dua arah
Nilai -ttable < tcalc < ttable
- Pengujian satu arah
- Nilai p > α jika :
- Pengujian satu arah
Nilai tcalc < ttable atau,
Nilai -tcalc > -ttable - Pengujian dua arah
Nilai -ttable > tcalc > ttable
- Pengujian satu arah
Kriteria pengujian hipotesis
Ada dua pendapat terkait diterima tidaknya sebuah hipotesis.- Aliran klasik (Gujarati, 2009) : hipotesis diterima jika nilai p < α tanpa perlu memperhatikan arah hipotesis, negatif atau positif
- Aliran neo klasik (Moore, 2010) : hipotesis diterima jika jika nilai p < α dan koefisien sesuai arah hipotesis.
Comments